JAKARTA - Rencana pengumuman kelulusan tes CPNS dari tenaga honorer kategori dua (K2) batal diumumkan kemarin (5/2).
Skema pengumuman dengan menggunakan format
PDF di website Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan RB) ternyata tidak bisa diakses.
Hingga pukul 19.00 WIB kemarin, situs yang
seharusnya memuat nomor peserta lolos ujian tulis beberapa bulan lalu
itu hanya memunculkan "502 Bad Gateway". Diduga, hal itu disebabkan oleh
banyaknya permintaan masuk yang tidak bisa dihandle oleh server
sehingga terjadi time out.
Dugaan tersebut dibenarkan oleh Kepala
Humas Kemenpan RB, Suwardi saat dikonfirmasi kemarin. "Web Menpan down,
mungkin karena banyaknya yang akses," tutur Wardi di Jakarta, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Suwardi juga menepis
dugaan bahwa pihaknya belum siap mengumumkan hasil ujian tersebut,
sehingga website ditutup sementara. Ia menegaskan, jika hal tersebut
disebabkan oleh kendala teknis. Akibatnya, pengumuman untuk honorer K2
ini harus kembali diundur.
Suwardi mengatakan, pihaknya masih belum
memiliki rencana lain untuk melanjutkan pengumuman hasil tes tulis
tenaga honorer K2 ini. "Belum ada keputusan, masih nunggu hasil nanti
malam," ungkapnya.
Rencananya memang, Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Azwar Abubakar akan
melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau Wakil
Presiden, Boediono untuk membahas masalah ini. Setelah pertemuan
tersebut, baru akan diputuskan bagaimana langkah selanjutnya yang akan
ditempuh.
Buruknya kesiapan yang dilakukan
pemerintah ini sangat disayangkan. Pasalnya pihak pemerintah mengklaim
telah menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk menjaga keamanan
hasil ujian ini. Namun sayangnya, hal itu tidak dilengkapi dengan
antisispasi banyaknya pengunjung web yang sangat banyak.
Tak bisa diaksesnya web Kemenpan RB ini
pun sukses membuat banyak tenaga honorer di daerah panik. Sebab
sebelumnya, pemerintah dengan tegas mengatakan pengumuman CPNS honorer
K2 ini akan dilakukan pada tanggal 5 Februari. Meski tidak serentak
seluruh kementerian lembaga dan seluruh pemda di Indonesia. (mia. / jpnn )
0 komentar:
Posting Komentar