Senin, 22 April 2019

JURNAL

Informasi Halaman :
Author : Samsul Bahri, berdomisili di Aceh Tamiang - Indonesia.
Judul Artikel : JURNAL
URL : http://samsul-samba.blogspot.com/2019/04/upaya-meningkatkan-hasil-pembelajaran.html
Bila berniat mencopy-paste artikel ini, mohon sertakan link sumbernya. ...Selamat membaca.!
UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN PAI PADA MATERI BULAN RAMADHAN YANG INDAH DENGAN MENERAPKAN METODE CARD SORT
 (MENYORTIR KARTU) BAGI SISWAKELAS V.A SDN MUKA SUNGAI KURUK
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Samsul Bahri SD Negeri Muka Sungai Kuruk, Jalan Sungai Kuruk Desa Muka Sungai Kuruk, Seruway,  Aceh Tamiang 24473, Aceh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada pembelajaran Bulan Ramad?n yang Indah bagi siswa kelas V SD Negeri Muka Sungai Kuruk  Kecamatan Seruway melalui metode card sort (menyortir kartu). Prosedur penelitian yang dilaksanakan peneliti dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (action research ). Jenis penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam dua siklus. Siklus I merupakan tindakan melalui metode card sort (menyortir kartu). Pada siklus II merupakan perbaikan pembelajaran melalui metode card sort (menyortir kartu) untuk meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan aktifitas belajar siswa (activ learning). Data-data yang diperoleh setelah pelaksanaan tindakan selanjutnya dianalisis dengan analisis deskripsi komparatif. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 30,43 % pada kondisi awal  menjadi 95,65 % pada kondisi akhir atau dari nilai rata-rata 58,26 pada kondisi awal menjadi 83,045 pada kondisi akhir. Aktivitas belajar PAI siswa dapat meningkatkan dari 26,09 % pada kondisi awal menjadi 91,30 %, pada kondisi akhir Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode card sort (menyortir kartu) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat berpengaruh positif terhadap aktifitas belajar siswa bagi kelas V.a SD Negeri Muka Sungai Kuruk  Kecamatan Seruway tahun pelajaran 2016/2017, serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran  Pendidikan Agama Islam.


Kata Kunci: Hasil belajar meningkat, Metode Card Sort

PENDAHULUAN
   
       Kegiatan pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari guru, murid, sara dan parasarana  yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran yang efetif dan efesien. Sebelum memulai pembelajaran, guru mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran, baik berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ataupun media yang akan digunakan. Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut berdasarkan identifikasi krakteristik siswa. Menentukan langkah-lagkah pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Merancang kegiatan pembelajaran merupakan salah satu tugas dan fungsi guru. Merancang pembelajaran yang dibuat guru, bertujuan untuk memudahkan guru mengikuti langkah-langkah pembelajaran.
       Mengimplementasikan langkah-langkah pembelajaran yang tepat akan mendapatkan hasil yang maksimal. Hasil pembelajaran yang maksimal adalah pembelajaran yang sudah sampai pada tujuan pembelajaran yang di tentukan.   Kegitan pembelajaran esensinya adalah merupakan suatu usaha guru untuk mentransformasikan ilmu kepada siswa, dengan harapan dapat menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Harapan dan keinginan yang diharapkan seorang guru dalam pembelajaran, terkadang tidak terwujud disebabkan beberapa faktor. Proses pembelajaran yang menyenangkan, nilai hasil belajar yang tuntas itulah sebahagian yang diharapkan guru, dan juga  merupakan tuntutan system pendidikan nasional. Tentunya persoalan ketidak tercapainya harapan tersebut, bagi seorang guru yang profesional selalu mengidentifikasi latar belakang masalahnya untuk dicarikan sulusinya.
       Tujuan pembelajaran yang tidak tercapai, nilai hasil belajar yang tidak tuntas, terkadang foktor yang menyebabkannya adalah dari siswa itu sendiri dan juga dari faktor guru, yaitu metode atu media yang digunakan tidak tepat. Untuk mengetahui faktor tersebut maka perlu untuk diidentifikasi. Dari hasil identifikasi, kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi. Salah satu fungsi evaluasi pembelajaran adalah mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran yang sudah disampaikan, dan juga mengetahui efektifitas media atau alat pembelajaran yang digunakan guru. Jika pembelajaran tidak tuntas, kemungkinan hal itu terjadi disebabkan metode pembelajaran yang diterapkan tidak tepat, atau media pebelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi, dan bisa juga guru tidak menguasai materi pembelajaran.
       Siswa SD Negeri Muka Sungai Kuruk terkhusus kelas V. pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam mengalami penurunan nilai hasil belajar dan keaktifan  bila dibandingkan pada materi sebelumnya. Pada materi pembelajaran “ Cita-Citaku Menjadi Anak Saleh” sebahagian besar siswa kelas V.a tidak tuntas berdasarkan ukuran ketuntasan Kriteria Ketuntasan Minimal                 ( KKM ) yaitu ? 70.
     Berdasarkan keterangan dan kondisi siswa di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul“Upaya Meningkatkan Hasil Pembelajaran PAI pada Materi Bulan Ramadhan yang Indah dengan Menerapkan Metode Card Sort (menyortir kartu) bagi Siswa Kelas V.a SD Negeri Muka Sungai Kuruk Tahun Pelajaran 2016/2017”.
   
LANDASAN TEORETIS
  Pengertian Belajar dan Prestasi Hasil Belajar
     Rasulullah SAW bersabda:“Mencari ilmu (belajar) wajib hukumnya bagi setiap orang Islam”.
     Hadis tentang belajar dan yang terkait dengan pencarian ilmu  banyak disebut dalam al-Hadis, demikian juga  dalam  Al-Qur’an  al-Karim.  Hal  ini  merupakan  indikasi,  bahwa betapa belajar dan mencari ilmu itu sangat penting artinya bagi umat manusia. Dengan belajar manusia dapat mengerti akan dirinya, lingkungannya  dan  juga  Tuhan-nya.  Dengan  belajar  pula  manusia mampu menciptakan kreasi unik dan spektakuler yang berupa teknologi.
     Belajar dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga  hampir setiap saat manusia  tak  pernah  lepas  dari  aktivitas belajar. Keunggulan suatu umat manusia atau bangsa juga akan sangat tergantung kepada seberapa banyak mereka menggunakan akalnya, anugerah Tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat Allah SWT. hingga dalam al-Qur’an surat Al-Mujadallah ayat 11 dinyatakan Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu. Sebagaimana firman-Nya:
1. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat pada masa  yang akan datang.
2. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan tersebut dari generasi  tua ke generasi muda.
3. Memindahkan nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat
4. Mendidik anak agar beramal di dunia ini untuk memetik hasilnya di akhirat nanti ( Langgulung, 2002: 169 )
      Pendidikan Islam ialah usaha yang dilakukan pendidikan terhadap anak didik untuk pengalaman dan pengakuan tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga bimbingan ke arah pengenalan  dan pengakuan  akan tempat Tuhan  yang tepat di dalam tatanan  wujud dan keberadaan
       Pendidikan Islam adalah menanamkan ahklak mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat sehingga  akhlak itu menjadi salah satu  kemampuan  jiwanya, kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk memanfaatkan tanah air (Salminawati, 2015: 13)
       Dari pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan  agar ia memiliki kepribadian. Bimbingan yang diberikan kepada peserta didikan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Segala bentuk perencanaan, pelaksanaan dan penialain terhadap peserta didik berorientasi pada Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadis..

  Hasil Belajar
     Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dari laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor yang tidak termasuk latihan (Rusman, 2012: 86 ). Belajar sebagai perubahan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman. ( Hamalik, 2004).
     Hasil belajar siswa yang diharapkan adalah kemampuan lulusan yang utuh yang mencakup kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor dan kemampuan afektif atau perilaku. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir.
     Kemampuan kognitif siswa secara hirarkhis terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.Kemampuan psikomotor berkaitan dengan keterampilan. Kemampuan psikomotor siswa dikembangkan melalui kegiatan praktik. Kemampuan afektif meliputi perilaku sosial, minat, sikap, disiplin dan sejenisnya.
   
   
   
   
Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
       Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika murid memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang perlu dimiliki murid seperti diungkapkan Suyanto adalah keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir.
1. Keterampilan kooperatif tingkat awal
   Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Menggunakan kesepakatan
Menggunakan kesepakatan artinya setiap anggota kelompok memiliki kesamaan pendapat. Menggunakan kesepakatan bertujuan untuk mengetahui siapa yang memiliki pendapat yang sama.
b) Menghargai kontribusi
Maksud dari menghargai kontribusi yaitu memperhatikan atau mengenal apa yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok yang dibuat lain. Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak menyetujui yang berupa kritik, tetapi kritik yang diberikan harus terhadap ide dan tidak terhadap pelaku.
c) Menggunakan suara pelan
Tujuan menggunakan suara dalam kerja kelompok adalah agar anggota kelompok dapat mendengar percakapan dengan jelas dan tidak frustasi oleh suara keras dalam ruangan.
d) Mengambil giliran dan berbagi tugas
Setiap anggota kelompok harus bisa menggantikan seseorang yang mengemban tugas dalam kelompok.
e) Berada dalam kelompok
Untuk menciptakan pekerjaan kelompok yang efisien setiap anggota kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat kerja kelompok.
f) Berada dalam tugas
Setiap anggota kelompok harus meneruskan tugas yang menjadi tanggungjawabnya agar kegiatan selesai tepat waktunya.
g) Mendorong partisipasi
Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan sumbangan terhadap penyelesaian tugas kelompok. Karena jika satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi atau hanya memberikan sedikit sumbangan, maka hasil dari kelompok tersebut tidak akan terselesaikan pada waktunya atau hasilnya kurang orisinil atau kurang imajinatif.
h) Mengundang orang lain untuk berbicara
Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta orang lain untuk berbicara agar hasil kelompok bisa maksimal.
i) Menyelesaikan tugas tepat waktunya
Tugas yang dikerjakan harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan agar memperoleh nilai yang tinggi.
j) Menyebutkan nama dan memandang bicara
Memanggil satu sama lain menggunakan nama dan menggunakan kontak mata akan memberikan rasa bahwa mereka telah memberikan kontribusi penting kelompok.
k) Mengatasi gangguan
Mengatasi gangguan berarti menghindari masalah yang diakibatkan karena tidak atau kurangnya perhatian terhadap tugas yang diberikan. Gangguan dapat membuat suatu kelompok tidak dapat menyelesaikan tugas belajar yang diberikan.
l) Menolong tanpa memberi jawaban
Agar murid tidak merasa telah memahami atau menemukan konsep, dalam memberikan bantuan tidak dengan menunjukkan cara pemecahannya.
m) Menghormati perbedaan individu.
Bersikap menghormati perbedaaan terhadap budaya unik, pengalaman hidup serta suku bangsa/ras dari semua murid dapat menghindari permusuhan dalam kelompok. Ketegangan dapat dikurangi, rasa memiliki dan persahabatan dapat dikembangkan serta masing-masing individu anggota kelompok dapat meningkatkan rasa kebaikan, sensitivitas dan toleransi.
2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah
   Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi:
a) Menunjukkan penghargaan dan simpati
Menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensitivitas terhadap usulan-usulan yang berbeda dari usulan orang lain.
b) Menggunakan pesan “saya”
Dalam berbicara perlu menggunaan kata “saya” agar orang lain tidak merasa terancam atau merasa bersalah sehingga permusuhan dapat dihindari.
c) Menggunakan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima
Menyatakan pendapat yang berbeda atau menjawab pertanyaan harus dengan cara yang sopan dan sikap yang baik karena jika mengkritik seseorang dan memadamkan ide seseorang dapat menimbulkan atmosfir yang negatif dalam kelompok.
d) Mendengarkan dengan aktif
Mendengarkan dengan aktif maksudnya menggunakan pesan fisik dan lisan dalam memperhatikan pembicara. Pembicara akan mengetahui bahwa pendengar secara giat sedang menyerap informasi. Pengertian terhadap konsep akan meningkat dan hasil kelompok akan menunjukkan tingkat pemikiran dan komunikasi yang tinggi.
e) Bertanya
Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau penjelasan lebih jauh. Dengan bertanya dapat menjelaskan konsep, seseorang yang sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, dan anggota kelompok yang malu dapat dimotivasi untuk ikut berperan serta.
f) Membuat ringkasan
Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi. Ini dapat digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan dan apa yang perlu dikerjakan.
g) Menafsirkan
Menafsirkan artinya menyatakan kembali informasi dengan kalimat yang berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting dapat diberi penekanan.
h) Mengatur dan mengorganisir
Merencanakan dan menyusun pekerjaan sehingga dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Dengan mengatur dan mengorganisir, tugas-tugas yang diberikan akan dapt diselesaikan dengan efesien dan efektif.
i) Memeriksa ketepatan
Membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu benar. Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan kekurang tepatan. Pemahaman terhadap bidang studi juga akan berkembang.

j) Menerima tanggungjawab
Menerima tanggungjawab bersedia dan mampu memikul tangungjawab dari tugas-tugas dan kewajiban untuk diri sendiri dan kelompok, untuk meyelesaikan tugas yang diberikan.
k) Menggunakan kesabaran
Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan pada kesulitan-kesulitan, serta tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa.
l) Tetap tenang/mengurangi ketegangan
Maksud dari tatap tenang/mengurangi ketegangan adalah menimbulkan atmosfir yang damai dalam kelompok. Suasana yang hening dalam kelompok dapat menimbulkan tingkat pembelajaran yang lebih tinggi.

3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir
   Keterampilan tingkat mahir meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Mengelaborasi
Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan pendapat-pendapat yang berhubungan dengan topik tertentu. Mengelaborasi dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan prestasi yang lebih tinggi.
b) Memeriksa secara cermat
Bertanya dengan pokok pembicaraan yang lebih mendalam unuk mendapatkan jawaban yang benar. Memeriksa secara cermat dapat menjamin bahwa jawabannya benar.
c) Menanyakan kebenaran
Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban yang dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk jawaban tersebut. Menanyakan kebenaran akan membantu murid untuk berfikir tentang jawaban yang diberikan dan untuk lebih meyakinkan terhadap ketepatan jawaban tersebut.
d) Menganjurkan suatu posisi
Menganjurkan suatu posisi maksudnya menunjukkan posisi kelompok terhadap suatu masalah tertentu.
e) Menetapkan tujuan
Menetapkan tujuan maksudnya menentukan prioritas-prioritas. Pekerjaan dapat diselesaikan lebih efisien jika tujuannya jelas.
f) Berkompromi
Berkompromi adalah menentukan pokok permasalahan dengan persetujuan bersama. Kompromi dapat membangun rasa hormat kepada orang lain dan mengurangi konflik antar pribadi.
g) Mengahadapi masalah khusus
Mengahadapi masalah khusus maksudnya menunjukkan masalah dengan memakai pesan “saya”, tidak menuduh, tidak menggunakan sindiran, atau memanggil nama. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya sikap yang dapat berubah bukan ciri atau ketidak mampuan seseorang semuanya itu bertujuan untuk memecahkan masalah dan bukan untuk memenangkan masalah. Dengan hal ini konflik pribadi akan berkurang. Tingkat kebaikan, sensitivitas dan toleran akan meningkat ( Suyanto, 2013: 37 )
 
Metode Card Sort ( mensortir kartu )
     Metode Card Sort (Mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.( Alfatah, 2008: 185 ). Medode Card Sort (Mensortir kartu) ini akan membangkitkan semangat belajr siswa dan menghilangkan kebosanan saat mengikuti kegiatan pembelajaran
     Menurut Dedi Wahyudi (Hisyam, 2002:30), Penerapan strategi (metode) belajar card sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut:
1. Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentu secara acak.
2. Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas.
3. Mintalah peserta didik untuk mencari temanya yang memiliki kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya.
4. Mintalah mereka untuk mempresentasikannya.

     Sedangkan Menurut Dedi Wahyudi Penerapan strategi (metode) belajar card sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut:
1. Guru membagikan selembar kartu kepada setiap siswa dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi. Kartu tersebut terdiri dari kartu perhuruf.
2. Siswa diminta untuk mencari teman (pemegang kartu) yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok.
3. Siswa akan berkelompok dalam satu mufrodat atau masalah masing-masing.
4. Siswa diminta untuk menempelkan di papan tulis bahasan yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutanurutan bahasannya yang dipegang kelompok tersebut.
5. Seorang siswa pemegang kartu dari masingmasing kelompok untuk menjelaskan dan sekaligus mengecek kebenaran urutan per-huruf dalam satu mufrodat.
6. Bagi siswa yang salah mencari kelompok sesuai bahasan atau materi pelajaran tersebut, diberi hukuman dengan mencari judul bahasan atau materi yang sesuai dengan kartu yang dipegang.
7. Guru memberikan komentar atau penjelasan dari permaianan tersebut.
     Adapun tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan card sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. Kemudian hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode card sort antara lain :
1. Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut
2. Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
3. Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut
4. Kartu-kartu tersebut terdiri dari “beberapa bahasan” dan dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa,
5. Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari oleh siswa. Metode ini dapat mengaktifkan siswa yang kelelahan. Metode dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam mempelajari materi yang bersifat konsep, karakteristik klasifikasi,fakta,dan mereview materi.
     Kesimpulan dari pendapat para ahli tersebut di atas dapat penulis terapkan pada saat pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok susuai KI/KD mapel (catatan : perkirakan jumlah kartu sama dengan jumlah murud dikelas, isi kartu terdiri dari kartu induk/topik utama dan kartu rincian)
2. Seluruh kartu diacak /dikocok agar bercampur
3. Bagikan kartu kepada murid dan pastikan masing-masing memperoleh satu (boleh dua)
4. Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokan kepada pasangannya.
5. Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, perintahkan masing-masing membentuk kelompok untuk menempelkannya pada kertas karton.
6. Lakukan  koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya
7. Mintalah salah satu  penanggung jawab kelompok untuk  menjelaskan  hasil sortiran kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya.
8. Berikan Apresiasi setiap hasil kerja siswa

METODE PENELITIAN
     Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Penelitian ini bertempat di Kelas IV SDN Muka Sungai Kuruk Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan 2 siklus dengan rincian sebagai berikut : (1) Siklus I (Senin, 13 Maret 2017); (2) Siklus II (Senin, 20 Februari 2017). Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan rincian 23 orang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 15 orang perempuan pada Materi Bulan Ramadhan Yang Indah.
     Desain penelitian pada penelitian ini penulis laksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data Tes dan Observasi atau pengamatan. Analisis validasi data pada penelitian ini melibatkan, oleh peneliti sendiri.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
Hasil Penelitian
    Kondisi awal peserta didik kelas IV SDN Muka Sungai Kuruk Kecamatan Seruway Kabupaten Tamiang Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah rendahnya hasil belajar dalam Pendidikan Agama Islam, dikarenakan kurang bervariasinya model pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan masih jarangnya pemanfaatan media pembelajaran. Dari hasil pengamatan dan penelitian pra siklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta didik masih rendah, yaitu sebesar 58,26 dan ketuntasan belajar mencapai 30,43%. Hasil belajar siswa dan keaktifan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
 
  Tabel Keaktifan siswa pada kondisi awal
No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
Persentase
1
Siswa aktif mengikuti pembelajaran
6
26, 09 %
2
Siswa pasif mengikuti pembelajaran
17
73,91 %
  Hasil pengamatan menunjukkan hanya terdapat 6 siswa yang aktif mengikuti pembelajaran atau 26,09 %, artinya adalah bahwa siswa tidak mencapai rerata persentasi keaktivan siswa pada saat mengikuti pembelajaran, yaitu di atas ?75 %. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada “cita-citaku menjadi anak saleh” masih rendah.

Tabel 4.2: Hasil belajar siswa pada kondisi awal
No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
Persentase

1
Ketuntasan belajar siswa
7
30,43 %
58,26
2
Ketidak tuntasan belajar siswa
16
69, 57 %

    Ketuntasan hasil belajar berdasarkan hasil tes kondisi awal adalah 7 orang atau sebesar 30,43 % dan siswa yang tidak tuntas adalah 16 orang atau 69,57 %. Terdapat 7 siswa dari 16 siswa yang belum tuntas belajar, dan rata-rata hasil tes pada kondisi awal adalah 58,26 Pada kondisi awal ini belum digunakan Card Sort (menyortir kartu). sehingga aktivitas belajar dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kurang maksimal

Siklus I
Proses Pembelajaran Metode Card Sort (menyortir kartu)
     Pada saat berlangsung kegiatan pembelajaran siswa lebih cendrung pasif atau tidak begitu antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktivitas pada kondisi awal diamati pada pembelajaran sebelum dilaksanakan tindakan. Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran dalam hal keaktifan siswa pada pembelajaran Card Sort (menyortir kartu) pada pertemua Siklus I, Hasil pengamatan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti  nampak pada tabel berikut.
   
a. Tabel Keaktifan belajar siswa pada Siklus I
No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
Persentase
1
Siswa aktif mengikuti pembelajaran
11
47,83 %
2
Siswa pasif mengikuti pembelajaran
12
52,17 %

 
    Berdasarkan tabel tersebut diketahui, bahwa siswa yang aktif mengikuti pelajaran PAI sebanyak 11 orang atau sebesar 47,83 %, dan siswa yang tidak aktif adalah sebanyak 12 orang atau sebesar 52,17 %. Pada siklu I pertama ini keaktifan siswa belum mencapai  ? 75 % sebagai bahan tolak ukur efektifitas pembelajaran pada Pendidikan Agama Islam
   
b. Tabel Hasil belajar siswa pada Siklus I
No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
Persentase

1
Ketuntasan belajar siswa
13
56,52 %
63,47
2
Ketidak tuntasan belajar siswa
10
43,48 %

   
    Berdasarkan tabel tersebut di atas, bahwa siswa yang tuntas mengikuti pelajaran PAI sebanyak 13 orang atau sebesar 56,52 % dan siswa yang tidak tuntas adalah sebanyak 10 orang atau sebesar 43,48 %. Sedangkan nilai rata-rata hasil tes pada siklus I sebesar 63,47..
   
Refleksi Siklus I
     Refleksi siklus I dilaksanakan berdasarkan hasil tes pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi “Bulan Ramadhan yang indah” dengan sub pembelajaran “Berpuasa di Bulan Ramad?n Disayang Allah Swt metode card sort ( menyortir kartu ) yang telah terlaksana pada siklus I. Hasil tes menunjukkan bahwa target penelitian belum tercapai. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 63,47 dan ketuntasan sebesar 56,52 yaitu sebanyak 13 Siswa yang tuntas dari 23 orang jumlah siswa.
     Berdasarkan analisis hasil tes pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi “Bulan Ramadhan yang indah” dengan sub pembelajaran “Berpuasa di Bulan Ramad?n Disayang Allah Swt menunjukkan bahwa kelemahan pesera didik terletak pada unsur-unsur seperti  pelaksanaan  pembelajaran card sort paling  tidak  dilakukan 6  babak  sehingga  siswa belajar secara maksimal. Guru juga perlu memperhatihan waktu pelaksanaan pembelajaran.

Siklus II
Proses Pembelajaran Metode card sort ( menyortir kartu )
     Berdasarkan refleksi siklus I yang dijadikan acuan pada pelaksanaan siklus II, penulis memulai menyusun RPP yang rinci dan mencakup seluruh unsur dan tahap pelaksanaan siklus II. Langkah selanjutnya penulis mempersiapkan beberapa beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, guru menjelaskan langkah-langkh Metode card sort (menyortir kartu), guru membagikan karton dan potongan-potongan kalimat yang membatalkan puasa, dan sunnah puasa. Siswa berdiskusi dan kerja kelompok, sambil guru membimbing siswa sekaligus guru mengamati kegiatan dengan memegang instrument pengamatan keaktifan siswa. Hasil belajar keaktifan siswa pada Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti  nampak pada tabel berikut.
   
   
   
a. Tabel Keaktifan belajar siswa pada Siklus II

No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
Persentase
1
Siswa aktif mengikuti pembelajaran
21
91,30 %
2
Siswa pasif mengikuti pembelajaran
2
8,70  %

      Berdasarkan tabel tersebut di atas, diketahui bahwa, siswa yang aktif mengikuti pelajaran PAI sebanyak 21 orang atau sebesar 91,30 % dan siswa yang tidak aktif adalah sebanyak 2 orang atau sebesar 8,70  %
   
      sedangkan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
b. Tabel Hasil belajar siswa pada Siklus II
No
Aspek yang diamati
Jumlah Siswa
Persentase

1
Ketuntasan belajar siswa
22
95,65  %
83,04
2
Ketidak tuntasan belajar siswa
1
4, 35  %

   
     Berdasarkan tabel tersebut diatas, bahwa siswa yang tuntas mengikuti pelajaran  PAI sebanyak 22 orang atau sebesar 95,65 % dan siswa yang tidak tuntas adalah sebanyak 1 orang atau sebesar 4, 35  %, sedangkan nilai rata-rata hasil tes pada siklus II sebesar 83,04.
Refleksi Siklus II
     Refleksi siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil tes pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi “Bulan Ramadhan yang indah” dengan sub pembelajaran “Berpuasa di Bulan Ramad?n Disayang Allah Swt dengan Metode card sort yang telah terlaksana pada siklus II. Hasil tes menunjukkan bahwa target penelitian sudah tercapai. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 83,04 dan ketuntasan sebesar 95,65 yaitu sebanyak 22 Siswa yang tuntas dari 23 orang jumlah siswa.
     Berdasarkan analisis hasil tes pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi “Bulan Ramadhan yang indah” dengan sub pembelajaran “Berpuasa di Bulan Ramad?n Disayang Allah Swt menunjukkan bahwa Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu: Metode card sort (menyortir kartu), siswa sudah memahami prosusdur kegiatan dan merasakan manfaatnya, Siswa termotifasi untuk menguasai materi pembelajaran, Siswa antusias mengikuti permainan, anggota kelompok terlibat aktif untuk menambah skor nilai pada tim masing-masing.
Pembahasan
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam. Hal tersebut karena siswa belum termotifasi untuk lebih serius mengikuti pembelajaran. Bagi guru semestinya menggunakan model yang tepat untuk membantu siswa mempelajari pembelajaran. Siswa menganggap bahwa pelajaran Pendidikan Agama Islam, membosankan dan tidak menarik, maka bagi guru perlu pemilihan model  yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Dari hasil tindakan yang sudah dilaksanakan peneliti, menunjukkan bahwa metode card sort (menyortir kartu) ini cocok diterapkan pada materi “Bulan Ramad?n yang Indah”
     Penerapan metode pembelajaran yang tepat, akan menujukkan hasil pembbelajaran yang siknifikan. Metode pembelajaran adalah teknik atau cara yang digunakan seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran bagi siswa. Cara atau teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan materi harus berorientasi pada kompetensi siswa. Tidak semua metode pembelajaran  bisa diterapkan pada matri pelajaran. Maka olehkarenanya, seorang guru harus berinovasi untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
     Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan metode card sort (menyortir kartu)  ternyata berdampak pada aktivitas dan hasil belajar PAI. Siklus II dipandang sudah cukup, karena hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai 95,65  % dengan rata-rata hasil belajar sebesar 83,04 melebhi dari  75  sabagi tolak ukur ketuntasan secara kalsikal. Dan aktivitas belajar siswa pada siklus II sudah mencapai 91,30 % atau  ?  75 % sebagai tolak ukur keaktifan belajar siswa secara kelasikal.
     Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi “Bulan Ramad?n yang Indah” dengan Metode Kooperatif Tipe card sort pada siklus I sudah berlangsung cukup baik, dan pada siklus II kegiatan tersebut sudah berlangsung dengan sangat baik.

 PENUTUP Simpulan
     Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, maka penulis menyimpulkan bahwa penggunaan metode card sort dapat meningkatkan kemampuan“Bulan Ramad?n yang Indah”. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan perolehan nilai dari prasiklus Sampai siklus II secara signifikan. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode card sort  dapat dikategorikan sangat baik.

Saran
   Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut: (1) bagi guru, untuk meningkatkan kompetensi dan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran PAI, agar dilakukan dengan pembelajaran aktif (active learning), menyenangkan (joyfull learning) dan bekerja sama dengan orang lain (cooperative   learning) dan penggunaan metode card sort dapat  dijadikan sebagai alternative;  (2)  bagi peneliti selanjutnya, mengingat manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, maka diharapkan menjadi pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, agar ditindak lanjuti dengan materi dan sekolah yang berbeda juga jenjang pendidikan yang berbeda pula dengan melibatkan subyek yang lebih luas dan metode penelitian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
A.Fatah Yasin, 2008.  Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, Malang: UIN PRESS
Hamalik, O. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Hisyam, Zaini, 2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguran Tinggi,  Yogyakarta: PT.CTSD.
Langgulung, Hasan. 2008. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Pustaka Al-Husna Baru
Rusman, 2012, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: RajaGrafondo
Salminawati, 2015, Filsafat Pendidikan Islam: Membangun Konsep Pendidikan yang Islami, Bandung: Citapustaka Media Perintis
Suyanto, 2013, Menjadi Guru Profesional: Startegi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era global, Bandung: Erlangga

Terima kasih atas kunjungannnya, komentar Anda sangat bermanfaat bagi kemajuan Informasi di Blog ini. Untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di http://samsul-samba.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar