|
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (MenteriPAN-RB) Azwar Abubakar, menjanjikan
Peraturan Pemerintah (PP) turunan Undang-undang Aparatur Sipil Negara
(ASN) sudah bisa diterbitkan sekitar April mendatang.
Hal ini dikatakan Azwar usai memenuhi undangan Pansus Guru Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) di Senayan, Jakarta, Rabu
(17/2). "PP dua bulan ini lah," kata Azwar kepada wartawan.
PP ini nantinya akan menjadi penentu nasib ratusan ribu honorer K2 termasuk guru yang gagal seleksi CPNS.
UU ASN mengamatkan pemerintah hanya memiliki dua jenis pegawai, yakni
PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sedangkan
istilah honorer tidak ada lagi. Honorer kategori dua (K2) yang gagal
tes, berharap bisa menjadi PPPK.
Saat ditanya megenai persentase honorer yang bakal diakomodir menjadi
P3K, Azwar menyatakan akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
Dijelaskan, terkait pertemuan dengan Pansus Guru DPD RI tersebut,
pihaknya juga sudah menyampaikan apa yang sedang dikerjakan oleh
kementerian yang ia pimpin.
"DPD sudah melihat apa yang kita kerjakan, DPD senang, setuju dengan
langkah yang kita ambil bahwa yang gak lulus CPNS ini akan kita tampung
dalam PPPK, akan disesuaikan dengan kebutuhan," katanya.
Nantinya, tambah Azwar, para honorer K2 yang sebagian besar guru akan
diseleksi kembali untuk menjadi PPPK. Nah, jika masih ada yang tak
lulus, mereka tetap bekerja seperti sekarang.
"Nanti ikut seleksi PPPK, dipilih dan dipilah, kan ada ujiannya juga.
Sebab kalau ada 100 ribu (kebutuhan) orangnya ada 140 ribu gimana. Nah,
sisanya itu masih tetap seperti sekarang," tandasnya tanpa memberi
penjelasan lebih jauh.
Sementara, dengan tes sesama honorer K2 saja mereka tidak lulus.
"Bagaimana bisa masuk P3K, ini saja yang nyata-nyata sudah jatah honorer
kategori dua, kami tidak lulus. Apalagi masuk PPPK yang rekrutmennya
sama seperti CPNS," kata Ketua Persatuan Guru Honorer Indonesia (PGHI)
Dedi Mulyadi kepada JPNN usai menyampaikan aspirasinya kepada MenPANRB
Azwar Abubakar, di gedung KemenPAN-RB, Jakarta, Rabu (19/2).
Dikatakan, guru honorer K2 berusia tua dengan masa pengabdian lama,
banyak yang tidak lulus CPNS. Malahan, yang lolos malah yang masih
berusia muda.
"Bagaimana bisa kita bersaing dengan yang muda" Pastilah kita yang
tua kalah, mereka masih fresh dan lebih pintar. Makanya itu butuh
afirmasi agar kami yang tua ini bisa diakomodir," kritiknya.
Karena itu, Dedi maupun rekan-rekannya mengaku tidak gembira dengan
tawaran solusi pemerintah agar mereka nantinya ikut tes masuk PPPK.
"Namanya PPPK pasti ada mekanismenya lagi, kami hanya meminta agar
honorer yang tua dan mengabdi lama bisa diperhatikan pemerintah. Mau
dikemanakan honorer yang gagal ini," keluhnya.
(esy/fat/jpnn)
Informasi berikut hanya untuk anda yang ingin menembus ujian CPNS dengan usaha jujur dan menggunakan metode baru yang lebih baik .
Berpikirlah sesuai logika, semua itu butuh usaha dan kerja keras dalam mencapai tujuan, saya akan tunjukan pada anda cara yang lebih baik dari biasanya. Yaitu Belajar MELALUI LATIHAN SOAL-SOAL CPNS, mempersiapkan diri Anda untuk siap menempuh ujian. Saya ingatkan disini bahwa tidak ada cara instant menjadi PNS, belajar kemudian ikutilah ujian seleksi CPNS dan menjadi abdi negara yang jujur.
untuk mendapatkan Kumpulan soal-soal cpns silahkan Daftar Disini
jangan tunggu lama-lama, gunakan kesempatanmu.,
Informasi berikut hanya untuk anda yang ingin menembus ujian CPNS dengan usaha jujur dan menggunakan metode baru yang lebih baik .
Berpikirlah sesuai logika, semua itu butuh usaha dan kerja keras dalam mencapai tujuan, saya akan tunjukan pada anda cara yang lebih baik dari biasanya. Yaitu Belajar MELALUI LATIHAN SOAL-SOAL CPNS, mempersiapkan diri Anda untuk siap menempuh ujian. Saya ingatkan disini bahwa tidak ada cara instant menjadi PNS, belajar kemudian ikutilah ujian seleksi CPNS dan menjadi abdi negara yang jujur.
untuk mendapatkan Kumpulan soal-soal cpns silahkan Daftar Disini
jangan tunggu lama-lama, gunakan kesempatanmu.,
0 komentar:
Posting Komentar