Kamis, 20 Februari 2014

Tragedi Di Aceh BIREUN

Informasi Halaman :
Author : Samsul Bahri, berdomisili di Aceh Tamiang - Indonesia.
Judul Artikel : Tragedi Di Aceh BIREUN
URL : http://samsul-samba.blogspot.com/2014/02/tragedi-di-aceh-bireun.html
Bila berniat mencopy-paste artikel ini, mohon sertakan link sumbernya. ...Selamat membaca.!
BIREUEN – Suryadi, tenaga honorer kategori dua (K2) di Bireuen, nekat meninju wajah Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Bireuen, Drs M Isa MSi di kantor korban, Rabu (19/2) sekitar pukul 10.15 WIB gara-gara tidak lulus CPNS yang diumumkan Selasa (18/2) malam.
Selama ini, Suryadi bertugas sebagai satuan pengamanan (Satpam) di Puskesmas Gandapura Bireuen. Saat melakukan aksinya kemarin, Suryadi yang akrab disapa Tgk Saleum itu datang bersama seorang rekannya ke kantor BKPP setempat.
Kedatangan Suryadi dan temannya yang belum diketahui identitasnya itu terekam CCTV kantor BKPP. Saat tiba, Suryadi yang memakai kemeja dan celana hitam, membawa selembar kertas yang disebut-sebut kartu ujian tes PNS K2. Tgk Saleum menunjukkan kertas itu kepada M Isa yang duduk di ruang kerja pegawainya, tepatnya di meja di luar ruang kerja M Isa. 
Tanpa menunggu lama, Suryadi langsung meninju wajah M Isa dua kali, sehingga korban tersungkur. Sedangkan Suryadi bersama rekannya bergegas meninggalkan kantor BKPP.
Melihat insiden itu, para pegawai kantor BKPP berupaya menolong atasannya dan membawa masuk M Isa ke ruang kerjanya.
Kabar tentang pemukulan itu dengan cepat berkembang ke para pegawai maupun honorer di Kantor Bupati Bireuen yang berada satu atap dengan kantor BKPP. Informasi tersebut pun berembus ke publik, sehingga sejumlah pegawai dan warga berduyun-duyun ke kantor pusat pemerintahan setempat. 
Pascainsiden tersebut, puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP & WH) Bireuen, dibantu aparat Kepolisian Resor (Polres) Bireuen, berjaga-jaga di kantor BKPP. Selanjutnya M Isa dimintai keterangan oleh aparat kepolisian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, Suryadi memukul M Isa karena kecewa tidak lulus CPNS K2 yang diumumkan di situs resmi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) melalui internet Selasa (18/2) malam. Pascainsiden itu, aktivitas di kantor BKPP kembali berjalan normal sebagaimana biasanya. Kasus pemukulan ini sudah ditangani Polres Bireuen.
Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Bireuen, Farhan Husein yang dikonfirmasi Serambi mengakui adanya kasus pemukulan. Namun, ia tidak bisa berkomentar banyak terkait insiden yang menimpa Kepala BKPP Bireuen itu.
Bupati Bireuen, H Ruslan M Daud yang ditanyai Serambi kemarin mengatakan, lulus tidaknya seorang honorer K2 bukan wewenang pemerintah daerah, tapi Tim Seleksi Nasional (Timselnas) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat yang berkedudukan Jakarta. “Pemerintah daerah tidak berhak menambah atau menguranginya,” kata Ruslan M Daud.
Peserta K2 dari Bireuen merupakan tenaga honorer pemerintahan sebelumnya yang diupayakan menjadi pegawai. Menurut Bupati Ruslan, terjadinya kesalahpahaman antara salah seorang peserta tes K2 dengan kepala BKPP Bireuen hendaknya tidak melebar dan bisa diselesaikan segera menurut prosedur hukum yang berlaku.
Bupati mengharapkan peserta K2, masyarakat, dan berbagai elemen  lainnya tidak termakan isu yang menyesatkan. “Kami sudah berkali-kali memohon kepada Menpan RB agar jumlah yang lulus lebih banyak. Namun, yang terkabul atau yang lulus, sangat terbatas. Kami mohon agar semua pihak berpikir bijak dan arif bahwa kelulusan ditentukan oleh Panselnas di Jakarta berdasarkan nilai hasil testing,” ujarnya.
Suryadi yang menghubungi Serambi mengatakan sengaja memukul Kepala BKPP Bireuen M Isa, karena kecewa namanya tak ada di dalam pengumuman tersebut, tapi nomor tesnya berbeda dengan yang diumumkan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Penerimaan CPNS RI dari Jalur Honorer di internet, Rabu (18/2) malam.
“Saya mantan kombatan GAM yang juga honorer K2 yang sudah lama mengabdi untuk Bireuen sebagai satpam di Puskesmas Gandapura. Saya tidak meminta apa-apa, kecuali hanya ingin lulus CPNS untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga, istri, dan anak-anak saya,” kata Suryadi yang akrab disapa Teungku Saleum.
“Jangankan saya, banyak juga abang-abang atau kakak-kakak, bahkan ayah-ayah kami yang kecewa, karena mereka sudah lama menjadi honorer tapi hingga kini belum lulus CPNS K2. Sedangkan honorer K2 yang baru beberapa tahun honor, e, bisa lulus CPNS. Ini pasti ada permainan,” tuding Tgk Saleum. (c38/yus)
Terima kasih atas kunjungannnya, komentar Anda sangat bermanfaat bagi kemajuan Informasi di Blog ini. Untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di http://samsul-samba.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar