BIREUEN – Suryadi, tenaga honorer kategori dua (K2) di Bireuen, nekat
meninju wajah Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan
(BKPP) Bireuen, Drs M Isa MSi di kantor korban, Rabu (19/2) sekitar
pukul 10.15 WIB gara-gara tidak lulus CPNS yang diumumkan Selasa (18/2) malam.
Selama
ini, Suryadi bertugas sebagai satuan pengamanan (Satpam) di Puskesmas
Gandapura Bireuen. Saat melakukan aksinya kemarin, Suryadi yang akrab
disapa Tgk Saleum itu datang bersama seorang rekannya ke kantor BKPP
setempat.
Kedatangan Suryadi dan temannya yang belum diketahui
identitasnya itu terekam CCTV kantor BKPP. Saat tiba, Suryadi yang
memakai kemeja dan celana hitam, membawa selembar kertas yang
disebut-sebut kartu ujian tes PNS K2. Tgk Saleum menunjukkan kertas itu
kepada M Isa yang duduk di ruang kerja pegawainya, tepatnya di meja di
luar ruang kerja M Isa.
Tanpa menunggu lama, Suryadi langsung
meninju wajah M Isa dua kali, sehingga korban tersungkur. Sedangkan
Suryadi bersama rekannya bergegas meninggalkan kantor BKPP.
Melihat insiden itu, para pegawai kantor BKPP berupaya menolong atasannya dan membawa masuk M Isa ke ruang kerjanya.
Kabar
tentang pemukulan itu dengan cepat berkembang ke para pegawai maupun
honorer di Kantor Bupati Bireuen yang berada satu atap dengan kantor
BKPP. Informasi tersebut pun berembus ke publik, sehingga sejumlah
pegawai dan warga berduyun-duyun ke kantor pusat pemerintahan setempat.
Pascainsiden tersebut, puluhan anggota Satuan Polisi Pamong
Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP & WH) Bireuen, dibantu aparat
Kepolisian Resor (Polres) Bireuen, berjaga-jaga di kantor BKPP.
Selanjutnya M Isa dimintai keterangan oleh aparat kepolisian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, Suryadi memukul M Isa karena kecewa tidak lulus CPNS
K2 yang diumumkan di situs resmi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) melalui internet Selasa (18/2)
malam. Pascainsiden itu, aktivitas di kantor BKPP kembali berjalan
normal sebagaimana biasanya. Kasus pemukulan ini sudah ditangani Polres
Bireuen.
Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Bireuen, Farhan
Husein yang dikonfirmasi Serambi mengakui adanya kasus pemukulan. Namun,
ia tidak bisa berkomentar banyak terkait insiden yang menimpa Kepala
BKPP Bireuen itu.
Bupati Bireuen, H Ruslan M Daud yang ditanyai
Serambi kemarin mengatakan, lulus tidaknya seorang honorer K2 bukan
wewenang pemerintah daerah, tapi Tim Seleksi Nasional (Timselnas) dari
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat yang berkedudukan Jakarta.
“Pemerintah daerah tidak berhak menambah atau menguranginya,” kata
Ruslan M Daud.
Peserta K2 dari Bireuen merupakan tenaga honorer
pemerintahan sebelumnya yang diupayakan menjadi pegawai. Menurut Bupati
Ruslan, terjadinya kesalahpahaman antara salah seorang peserta tes K2
dengan kepala BKPP Bireuen hendaknya tidak melebar dan bisa diselesaikan
segera menurut prosedur hukum yang berlaku.
Bupati mengharapkan
peserta K2, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya tidak termakan isu
yang menyesatkan. “Kami sudah berkali-kali memohon kepada Menpan RB agar
jumlah yang lulus lebih banyak. Namun, yang terkabul atau yang lulus,
sangat terbatas. Kami mohon agar semua pihak berpikir bijak dan arif
bahwa kelulusan ditentukan oleh Panselnas di Jakarta berdasarkan nilai
hasil testing,” ujarnya.
Suryadi yang menghubungi Serambi
mengatakan sengaja memukul Kepala BKPP Bireuen M Isa, karena kecewa
namanya tak ada di dalam pengumuman tersebut, tapi nomor tesnya berbeda
dengan yang diumumkan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Penerimaan CPNS RI dari Jalur Honorer di internet, Rabu (18/2) malam.
“Saya
mantan kombatan GAM yang juga honorer K2 yang sudah lama mengabdi untuk
Bireuen sebagai satpam di Puskesmas Gandapura. Saya tidak meminta
apa-apa, kecuali hanya ingin lulus CPNS untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga, istri, dan anak-anak saya,” kata Suryadi yang akrab disapa Teungku Saleum.
“Jangankan
saya, banyak juga abang-abang atau kakak-kakak, bahkan ayah-ayah kami
yang kecewa, karena mereka sudah lama menjadi honorer tapi hingga kini
belum lulus CPNS K2. Sedangkan honorer K2 yang baru beberapa tahun honor, e, bisa lulus CPNS. Ini pasti ada permainan,” tuding Tgk Saleum. (c38/yus)
0 komentar:
Posting Komentar