Empat macam mutiara yang ada pada diri manusia
yang dapat dihilangkan dengan 4 perkara yag lain.
1. Akal
a. Akal dalam Al-Quran
Allah telah berfirman (QS. Al-A’râf 7:
179). jelas fenomena akal pada diri manusia
Kami telah menjadikan untuk isi neraka
Jahanam, kebanyakan dari manusia dan jin. Mereka mempunyai hati (akal), tetapi
tidak digunakan untuk berfikir. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak digunakan
untuk melihat. Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak digunakan untuk
mendengar. Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih hina lagi, Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’râf [7]: 179).
Ayat ini menjelaskan adanya persamaan
antara manusia dan jin dengan hewan; ketika manusia dan jin sama-sama diberi akal,
pendengaran dan penglihatan, namun tidak digunakan untuk berpikir, mendengar
dan melihat realitas, maka mereka sama dengan hewan. Pada dasarnya mereka tidak
sama, tetapi ketika keistimewaan manusia dan jin tersebut tidak digunakan, maka
mereka sama dengan hewan. Jika Allah SWT menyamakan manusia dengan hewan,
ketika manusia tidak berfikir, berarti hewan memang tidak mempunyai akal.
Dengan demikian manusia diberi keistimewaan akal oleh Allah, sedangkan hewan
tidak.
b. Antara Akal
dan Otak
Kata ‘akal’
berasal dari bahasa Arab: al-’aql. Arti kata ‘akal’ sama dengan al-idrâk dan al-fikr. Semuanyamutâradif atau sinonim. Akal adalah khâshiyyât (keistimewaan) yang diberikan Allah swt kepada
manusia, yang merupakan khâshiyyât otak manusia. Sebab otak manusia
mempunyai keistimewaan untuk mengaitkan realitas yang diindera dengan informasi
(asosiasi).
Adapun Otak
hewan tidak mempunyai khâshiyyât untuk mengasosiasikan realitas
dengan informasi. Karena itu, hewan tidak dapat diajar bertingkah-laku baik dan
sopan, padahal hewan mempunyai otak, indera, bisa menerima informasi dan diberi
realitas. Ini terjadi karena otak hewan tidak bisa mengasosiasikan realitas
dengan informasi. Akibatnya setiap informasi yang diberikan pada hewan akan
hilang, karena fungsi otaknya tidak sama dengan otak manusia. Inilah bedanya
otak hewan dengan manusia.
Otak manusia adalah sesuatu yang ada
dalam tengkorak kepala. Benda ini dikelilingi dengan tiga lapis selaput yang
dijaring dengan rajutan urat saraf yang jumlahnya tidak terhitung, kemudian
saraf tersebut dihubungkan ke seluruh indera dan bagian tubuh manusia. Berat
otak manusia dewasa sekitar 1200 gram. Otak tersebut menghabiskan 25% oksigen
yang diperoleh dari paru-paru. Sebagian saintis bahkan telah sampai pada
kesimpulan, bahwa informasi yang dapat disimpan oleh otak manusia mencapai
tidak kurang dari 90 juta informasi. Inilah keunikan otak manusia yang tidak
dimiliki oleh otak hewan.
Dengan demikian, adalah kesalahan
besar ketika membahas akal, akal disimpulkan sebagai organ fisik yang berada di
dalam otak, kepala ataupun dada, dengan argumen, bahwa hati ada di dada. Karena
fakta membuktikan, bahwa hewan juga mempunyai hati yang ada di dada, namun hewan tetap
tidak mempunyai akal. Karena itu, akal sesungguhnya merupakan kekuatan untuk menghasilkan
keputusan (kesimpulan) tentang suatu. Kekuatan
ini bukan merupakan kerja satu organ tubuh manusia, seperti otak, sehingga akal
dianggap sama dengan otak, lalu disimpulkan bahwa akal tempatnya ada di kepala.
Tentu kesimpulan ini salah.
Setelah
ditelaah secara mendalam dapat ditarik kesimpulan, bahwa kekuatan tadi
terbentuk dari empat komponen (realitas terindra, panca indra, otak sehat, dan
informasi sebelumnya). Dari keempat komponen inilah kemudian menghasilkan
apa yang disebut akal.
Adapun proses kerja komponen tersebut
sampai menghasilkan kekuatan yang disebut akal, adalah dengan memindahkan realitas
yang telah diindera ke dalam otak melalui alat indera yang ada, dan dengan
maklumat (informasi) awal yang ada di dalam otak, realitas tersebut
disimpulkan. Pada saat itulah
terbentuklah kekuatan untuk menyimpulkan realitas. Inilah esensi akal manusia.
2. Agama
3. Haya'
4. 'Amal Shaleh
sedangkan yang merusaknya adalah :
1. Kemarahan dapat menghilangkan akal
2. Hasud dapat menghilangkan Agama
3. tamak dapat menghilangkan haya'
4. mengupat dapat menghilangkan Amal shaleh.
Kutipan dari Buku Nashaihul Ibad karangan IBNU HAJAR AL ASQOLANI. semoga bermanfaat.
a. Akal dalam Al-Quran
Allah telah berfirman (QS. Al-A’râf 7:
179). jelas fenomena akal pada diri manusia
Kami telah menjadikan untuk isi neraka
Jahanam, kebanyakan dari manusia dan jin. Mereka mempunyai hati (akal), tetapi
tidak digunakan untuk berfikir. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak digunakan
untuk melihat. Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak digunakan untuk
mendengar. Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih hina lagi, Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’râf [7]: 179).
Ayat ini menjelaskan adanya persamaan
antara manusia dan jin dengan hewan; ketika manusia dan jin sama-sama diberi akal,
pendengaran dan penglihatan, namun tidak digunakan untuk berpikir, mendengar
dan melihat realitas, maka mereka sama dengan hewan. Pada dasarnya mereka tidak
sama, tetapi ketika keistimewaan manusia dan jin tersebut tidak digunakan, maka
mereka sama dengan hewan. Jika Allah SWT menyamakan manusia dengan hewan,
ketika manusia tidak berfikir, berarti hewan memang tidak mempunyai akal.
Dengan demikian manusia diberi keistimewaan akal oleh Allah, sedangkan hewan
tidak.
b. Antara Akal
dan Otak
Kata ‘akal’
berasal dari bahasa Arab: al-’aql. Arti kata ‘akal’ sama dengan al-idrâk dan al-fikr. Semuanyamutâradif atau sinonim. Akal adalah khâshiyyât (keistimewaan) yang diberikan Allah swt kepada
manusia, yang merupakan khâshiyyât otak manusia. Sebab otak manusia
mempunyai keistimewaan untuk mengaitkan realitas yang diindera dengan informasi
(asosiasi).
Adapun Otak
hewan tidak mempunyai khâshiyyât untuk mengasosiasikan realitas
dengan informasi. Karena itu, hewan tidak dapat diajar bertingkah-laku baik dan
sopan, padahal hewan mempunyai otak, indera, bisa menerima informasi dan diberi
realitas. Ini terjadi karena otak hewan tidak bisa mengasosiasikan realitas
dengan informasi. Akibatnya setiap informasi yang diberikan pada hewan akan
hilang, karena fungsi otaknya tidak sama dengan otak manusia. Inilah bedanya
otak hewan dengan manusia.
Otak manusia adalah sesuatu yang ada
dalam tengkorak kepala. Benda ini dikelilingi dengan tiga lapis selaput yang
dijaring dengan rajutan urat saraf yang jumlahnya tidak terhitung, kemudian
saraf tersebut dihubungkan ke seluruh indera dan bagian tubuh manusia. Berat
otak manusia dewasa sekitar 1200 gram. Otak tersebut menghabiskan 25% oksigen
yang diperoleh dari paru-paru. Sebagian saintis bahkan telah sampai pada
kesimpulan, bahwa informasi yang dapat disimpan oleh otak manusia mencapai
tidak kurang dari 90 juta informasi. Inilah keunikan otak manusia yang tidak
dimiliki oleh otak hewan.
Dengan demikian, adalah kesalahan
besar ketika membahas akal, akal disimpulkan sebagai organ fisik yang berada di
dalam otak, kepala ataupun dada, dengan argumen, bahwa hati ada di dada. Karena
fakta membuktikan, bahwa hewan juga mempunyai hati yang ada di dada, namun hewan tetap
tidak mempunyai akal. Karena itu, akal sesungguhnya merupakan kekuatan untuk menghasilkan
keputusan (kesimpulan) tentang suatu. Kekuatan
ini bukan merupakan kerja satu organ tubuh manusia, seperti otak, sehingga akal
dianggap sama dengan otak, lalu disimpulkan bahwa akal tempatnya ada di kepala.
Tentu kesimpulan ini salah.
Setelah
ditelaah secara mendalam dapat ditarik kesimpulan, bahwa kekuatan tadi
terbentuk dari empat komponen (realitas terindra, panca indra, otak sehat, dan
informasi sebelumnya). Dari keempat komponen inilah kemudian menghasilkan
apa yang disebut akal.
Adapun proses kerja komponen tersebut
sampai menghasilkan kekuatan yang disebut akal, adalah dengan memindahkan realitas
yang telah diindera ke dalam otak melalui alat indera yang ada, dan dengan
maklumat (informasi) awal yang ada di dalam otak, realitas tersebut
disimpulkan. Pada saat itulah
terbentuklah kekuatan untuk menyimpulkan realitas. Inilah esensi akal manusia.
2. Agama
3. Haya'
4. 'Amal Shaleh
sedangkan yang merusaknya adalah :
1. Kemarahan dapat menghilangkan akal
2. Hasud dapat menghilangkan Agama
3. tamak dapat menghilangkan haya'
4. mengupat dapat menghilangkan Amal shaleh.
Kutipan dari Buku Nashaihul Ibad karangan IBNU HAJAR AL ASQOLANI. semoga bermanfaat.
3. Haya'
4. 'Amal Shaleh
sedangkan yang merusaknya adalah :
1. Kemarahan dapat menghilangkan akal
2. Hasud dapat menghilangkan Agama
3. tamak dapat menghilangkan haya'
4. mengupat dapat menghilangkan Amal shaleh.
Kutipan dari Buku Nashaihul Ibad karangan IBNU HAJAR AL ASQOLANI. semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar